ASPEK AKHLAK TERPUJI (TAUHID, IKHLAS, TAAT, KHAUF, TAUBAT,
TAWAKKAL, IKHTIAR, SABAR, SYUKUR)
A.
Akhlak Terpuji Kepada Allah Swt.
Arti akhlak terpuji yaitu akhlak mahmudah. Islam memberi tuntutan,
selain berakhlak terpuji kepada sesama manusia, juga terhadap Allah Swt. aklhak
terpuji kepada Allah Swt. merupakan sikap atau perilaku terpuji yang
diperuntukkan bagi Allah swt semata. Perilaku terpuji kepada Allah merupakan
bukti rasa syukur kepada-Nya yang telah menciptakan manusia sebagai makhluk
yang paling sempurna yang dilengkapi dengan berbagai sarana untuk keperluan
hidupnya. Karunia yang teramat besar itulah yang membedakan maka antara manusia
dengan makhluk lainya.
B.
Macam-Macam Akhlak Terpuji Kepada Allah Swt
1.
Tauhid
Tauhid
menurut bahasa adalah meng-Esakan. Sedangkan menurut syariat adalah meyakini
ke-Esaan Allah. Adapun yang dimaksud dengan ilmu tauhid adalah ilmu yang
membicarakan tentang akidah akidah atau kepercayaan kepada Allah dengan di
dasarkan kepada dalil-dalil yang benar. Tidak ada yang menyamai-Nya. Seluruh alam semesta ini diciptakan oleh Allah , dan tidak ada
pelaku yang bertindak sendiri dan merdeka sepenuhnya selain Allah.
Macam-Macam
tauhid
a.
Tauhid Rububiyah
Tauhid
Rububiyah yaitu meng-Esakan Allah dengan segala perbuatan-Nya, dengan meyakini
bahwa Dia sendiri menciptakan segenap makhluk-Nya, dan segala isinya.
b.
Tauhid Uluhiyah
Tauhid
uluhiyah yaitu ibadah. Tauhid uluhiyah adalah meng-Esahkan Allah dengan
perbuatan para hamba berdasarkan niat taqarrub yang disyariatkan seperti doa,
nadzar, kurban, raja’ (pengharapan), takut, tawakal, raghbah (senang), rahbah
(takut0, dan inabah (kembali atau taubat). Dan jenis tauhid ini adalah inti
dakwah para Rasul.
c.
Tauhid Asma’ Wa Sifat
Tauhid
Asma’ Wa Sifat yaitu beriman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana yang
diterangkan dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul-Nya. Barang siapa yang mengingkari
nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya atau menamai Allah dan menyifati-Nya dengan
nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya atau menakwilkan dari maknanya yang
benar, maka dia telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap
Allah dan Rasul-Nya.
2.
Ikhlas
Ikhlas
artinya melaksanakan suatu pekerjaan yang diniatkan semata-mata karena Allah
Swt. dan tidak mengharapkan balasan atau pujian bagai pelajar muslim dari orang
lain selain-Nya. Orang yang melakukan perbuatan ikhlas disebut mukhlis.
Kita
seyogyanya setiap kali melakukan aktivitas atau pekerjaan selalu diniatkan
dengan ikhlas. Kalau kita melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan tidak ikhlas
sebenarnya telah melakukan pelanggaran atas janji atau ikrar yang setiap kali
kita ucapkan di hadapan Allah ketika sedang mengerjakan salat, yaitu dalam
(Q.S. Al-An’am :162)
Dampak
positif (keuntungan) dari sifat ikhlas
a.
Mendapatkan pahala dari Allah sesuai dengan amalnya
b.
Merasa puas karena sudah beramal baik sesuai dengan perintah Allah
Swat. dan tuntunan Rasulullah Saw.
c.
Allah Swt. tidak menyia-nyiakan amal yang dilakukan dengan ikhlas,
dan akan mengganti yang lebih banyak.
3.
Taat
Berdasarkan
tinjauan bahasa, taat artinya tunduk, patuh, dan setia. Sedangkan pengertian
taat sebagai akhlak terpuji kepada Allah yaitu sikap tunduk, patuh, dan setia
kepada Allah swt. dan Rasul-Nya untuk melaksanakan sebgala perintah dan
meninggalkan perkara yang dilarang.
Dampak
positif (keuntungan) dari sifat taat:
a.
Mendapatkan rida dari Allah Swt., sebagai imbalan telah mentaati
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
b.
Hati merasa puas setelah mampu melaksanakan salah satu kewajiban
kepada Allah dan Rasul-Nya.
c.
Mendapatkan keberuntungan berupa kemenangan, sesuai dengan firman
4.
Khauf
Berdasarkan
tinjauan bahasa, khauf artinya takut. Sedangkan berdasarkan istilah, khauf
adalah perasaan takut terhadap ancaman dan siksa Allah yang disebabkan oleh
pelanggaran atas perintah-perintah-Nya
Perasaan
takut kepada Allah ditunjukkan dengan usaha untuk selalu ingat dan dekat
kepada-Nya, dan bukan malah menjauhi-Nya. Apabila kita berbuat dosa maka segera
mohon ampun dan bertobat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan yang membuat
dosa tersebut maupun perbuatan dosa lainnya.
Dampak
positif dari sifat khauf
a.
Mempertebal keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt
b.
Memperbaiki kualitas amal baik dan mendapat rida dari Allah Swt.
c.
Istiqamah dalam berbuat kebaikan, sebab belum yakin bahwa amalnya
diterima dan diridai oleh Allah Swt.
d.
Menimbulkan rasa takut melakukan perbuatan dosa, sebab semua amal
perbuatan pasti dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt.
e.
Tidak berbangga diri dengan amal kebaikannya, karena khawatir akan
merusak keikhlasan amalnya dan tidak bernilai apa-apa di hadapan Allah Swt.
5.
Taubat
Berdasarkan
tinjauan bahasa, kata tobat berasal dari bahasa Arab yang artinya kembali.
Sedangkan berdasarkan istilah, tobat yaitu sikap penyesalan telah melakukan
sifat dan perbuatan salah satu dosa dan berniat dengan sungguh-sungguh untuk
tidak lagi melakukan perbuatan salah satu dosa.
Biasanya
tobat dilakukan setelah seseorang menyadari bahwa ia telah melakukan perbuatan
yang tidak baik dan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, serta
berusaha meninggalkan perbuatan buruknya dan melakukan perbuatan-perbuatan yang
baik. Para ulama menjelaskan bahwa tobat artinya mengganti perbuatan tercela
dengan perbuatan yang terpuji.
Dampak
positif dari sikap tobat
a.
Mendapat kembali jalan yang lurus yaitu jalan yang diridai oleh
Allah swt.
b.
Menangkatkan semangat hidup baru karena merasa bahwa Allah telah
menerima tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
c.
Mendapat kepercayaan dari masyarakat lagi.
d.
Haji menjadi tenteram dan tenang sehingga dapat menjalankan ibadah
dengan tenang pula.
e.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah setelah merasakan
kedekatan dengan Allah Swt.
6.
Ikhtiar
Berdasarkan
tinjauan bahasa, kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yaitu ikhtiyaran yang artinya memilih atau
bisa juga diartikan berusaha. Kita harus menyadari bahwa sebagai manusia kita
tetaplah lemah. Oleh sebab itu kita harus mengakui bahwa Allah Swt. sungguh
Maha Besar dan Maha Kuasa. Dialah yang menciptakan, mengatur dan menguasai
seluruh jagad raya ini. Bentuk kelemahan manusia adalah tidak mengetahui apapun
yang akan terjadi atas dirinya, apakah kejadian yang membahagiakan ataukah yang
menyedihkan. Manusia tidak dapat menentukan besok akan terjadi demikian, nanti
akan terjadi begini.misalnya, apabila kita dapat mengatakan akan turun hujan,
sebenarnya hanya memperkirakan berdasarkan pengalaman dan tanda-tanda akan
datangnya hujan. Dampak positif ikhtiar
a.
Mendapat kemuliaan dari Allah dan terhormt di hadapan sesama
manusia sebagai akibat kesungguhan yang dimiliki.
b.
Dapat mengukur kemampuan dan hemat dalam membelanjakan rezeki dari
Allah Swt.
c.
Merasa bangga karena ternyata dia mampu melaksanakan keinginannya
dan puas karena kehidupannya menjadi lebih baik.
d.
Dapat memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
7.
Tawakkal
Berdasarkan
tinjauan bahasa, tawakul berasal dari kata kerja (tawakkala), yang artinya
bersandar, bersandar diri atau mewakilkan. Menurut Imam Ghazali dalam bukunya
Muhasyafah Al-Qull menjelaskan arti tawakal: “menyandarkan diri kepada Allah
Swt. dalam menghadapi setiap kepentingan, bersandar kepada-Nya ketika
mendapatkan kesukaran, teguh hati ketika ditimpa bencana, dengan jiwa yang
tenang dan hati yang tentram”. Pemahaman tawakal ini bukan berarti menyerahkan
diri secara total kepada Allah,
melainkan menyerahkan diri setelah melakukan usaha dan bekerja secara maksimal.
Dampak
positif tawakkal
a.
Tawakkal dapat mewujudkan keimanan yang tinggi dan sikap pasrah
kepada Allah Swt.
b.
Tawakkal dapat mendukung upaya perdamaian antara sesama manusia.
c.
Tawakkal dapat memberikan kekuatan lahir dan batin ketika sedang
menghadapi problem atau suatu masalah.
d.
Tawakkal dapat mendorong ketenangan jiwa dalam setiap langkah karena merasa selalu
dekat dengan Allah.
e.
Tawakkal dapat memantapkan kesadaran bahwa segala sesuatu adalah
milik Allah dan akan kembali kepada-Nya, Dialah yang Maha Memiliki dan Maha
Bijaksana yang tidak akan pernah menyia-nyiakan semua perbuatan hamba-Nya.
f.
Tawakkal dapat mendatangkan kepuasan batin karena segala usahanya
telah membuahkan hasil yang diridahi oleh Allah Swt.
8.
Sabar
Sabar
adalah kuat mengahadapi setiap penderitaan maupun segala sesuatu yang tidak
disenangi dengan sikap rida dan pasrah sepenuhnya kepada Allah Swt. bisa pula
diartikan teguh hati dan tidak pernah mengeluh dalam menghadapi cobaan dan
musibah. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah tahan uji dalam menghadapi
segala bentuk suka maupun duka dengan rida dan ikhlas seraya berserah diri
hanya kepada Allah swt.
Sabar
merupakan salah satu akhlak terpuji. Meskipun sederhana dan tanpak mudah,
sebenarnya sulit untuk diterapkan dan dipraktikkan dalam hidup sehari-hari.
Buktinya kita sering mendapati orang-orang yang kehilangan kesabaran ketika
menghadapi permasalahan.
Dampak
positif dari sabar
a.
Sebagai ujian bagi keimanan sesorang. Kalau lolos dari ujian, akan
memperoleh kebahagiaan.
b.
Merupakan peringatan dari Allah kepada manusia bahwa manusia
teramat kecil dihadapan-Nya.
c.
Membuka jalan bagi terciptanya kehidupan yang damai dan tentram.
d.
Berprilaku matang karena segala persoalan tidak dihadapan dengan
marah-marah, sehingga perilakunya tenang dan emosinya stabil.
e.
Mendapatkan balasan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
9.
Syukur
Berdasarkan
tinjauan bahasa, kata syukur artinya berterimakasih. Kata syukur berasal dari
bahasa Arab yaitu: syakara-yaskuru-syukran.
Sedangkan menurut istilah, syukur adalah pernyataan terimakasih kepada
Allah Swt. atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada kita. Prof. Dr. Quraisy
Syihab memberi pengertian syukur yaitu, “menggunakan atau mengolah nikmat yang
dilimpahkan Allah Swt. sesuai dengan yang dianugerahkan.
Dampak
positif bersyukur
a.
Terjauhkan dari sifat rakus dan tamak, karena orang yang pandai
senantiasa menyadari bahwa semua nikmat datangnya dari Allah Swt.
b.
Orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah akan selalu bersyukur
karena Allah menambah nikmat kepada orang yang pandai bersyukur.
c.
Terhendir dari sifat kufur nikmat karena dengan bersyukur berarti
ia telah merendahkan di hadapan Allah dan tidak sombong.
d.
Menambah pahala karena telah melakukan sebagian dari perintah
Allah, baik rasa syukur itu sendiri maupun tindakan yang menyertai. Misalnya
bersyukur setelah panen, ia telah menjalankan perintah untuk syukur dan
memenuhi untuk zakat mal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar