Ibadah Haji dan Umrah



IBADAH HAJI DAN UMRAH
HAJI
1.      Pengertian Haji
Secara bahasa haji berasal dari bahasa Arab yaitu haji yang artinya menyengaja sesuatu. Sedangkan menurut syara’ haji adalah sengaja mengunjungi Ka’bah (rumah Allah Swt.) untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat yang telah ditentukan

2.      Syarat haji:
a.       Islam
Haji tidak wajib atas orang yang bukan muslim. Mereka tidak dituntut untuk mengerjakan haji selama belum memeluk Islam. Apabila orang yang bukan muslim itu mengerjakan ibadah haji, maka tidak sah mengerjakannya. Jika orang yang bukan muslim tersebut pernah melaksanakan haji kemudian ia masuk Islam ia masih mempunyai kewajiban melaksanakan ibadah haji.
b.      Baligh
Anak kecil belum memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah haji. Apabila ada anak kecil menunaikan ibadah haji, maka hajinya tetap sah, namun hal ini tidak menggugurkan kewajibannya. Artinya, kelak kalau ia sudah dewasa masih tetap mempunyai kewajiban untuk menunaikan ibadah haji.
c.       Berakal sehat
orang yang akalnya tidak waras (gila) tidak wajib melaksanakan haji. Orang semacam ini tidak mempunyai kelayakan untuk mengerjakan ibadah. Apabila orang gila menunaikan ibadah haji maka hajinya tidak sah.
d.      Merdeka
Melaksanakan haji bagi hamba sahaya adalah tidak wajib, sebab haji adalah ibadah yang lama temponya memerlukan perjalanan jauh dan diisyaratkan kemampuan dalam bekal dan kendaraan yang mengakibatkan terabaikannya hak-hak majikan yang berkaitan dengan hamba sahaya.
e.       Mampu
Adanya kesanggupan baik !sik, materi, dan keamanan dalam melaksanakan ibadah haji yaitu kemampuan untuk tiba di Mekah.


3.      Rukun haji
a.       Ihram disertai dengan niat
Berniat mengerjakan ibadah haji. Niat dilakukan dengan ikhlas di dalam hati.
b.      Wukuf
Hadir di padang Arafah pada waktu yang telah ditentukan yaitu mulai dari tergelincirnya matahari waktu zuhur tanggal 9 dulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 dulhijjah
c.       Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari sudut hajar aswad dan berakhir di sudut hajar aswad pula
d.      Sa’i
Sa’i adalah berlari-larian kecil dari Bukit Safa ke Bukit Marwah.
e.       Tahalul
Tahalul adalah mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
f.       Tertib
Tertib yaitu mendahulukan yang dahulu di antara rukun-rukun itu.

4.      Wajib haji
a.       Ihram dari miqat
Ihram dari miqat yaitu batasan waktu dan tempat yang telah ditentukan. Ketentuan masa (miqat zamani) adalah dari awal bulan Syawal sampai terbit fajar hari Raya Haji (tanggal 10 bulan Haji).
b.      Berhenti di Muzdalifah.
Berhenti di Muzdalifah sesudah tengah malam, di malam hari raya haji sesudah hadir di Padang Arafah.
c.       Melontar jumrah Aqabah pada hari raya haji.
d. Melontar tiga jumrah. Melontar tiga jumrah yaitu jumrah ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah pada tanggal 11, 12, 13 bulan haji. Melontar jumrah dilaksanakan sesudah tergelincir matahari pada setiap harinya dan sebanyak tujuh kali untuk tiap-tiap jumrah.
e.       Bermalam di Mina.
f.       Tawaf wada
Tawaf wada adalah Tawaf yang dilaksanakan sewaktu akan meninggalkan Mekah.
g.      Tidak melakukan perbuatan yang dilarang atau yang diharamkan.

5.      Larangan Haji
Bagi laki-laki:
a.    Memakai pakaian yang berjahit ,baik jahitan biasa, sulaman dan atau diikatkan kedua ujungnya.
b.    Menutup kepala, kecuali sesuatu hal maka dibolehkan akan tetapi harus membayar dam.
Bagi perempuan:
Menutup muka dan kedua telapak tangan, apabila keadaan mendesak ia boleh menutupnya akan tetapi harus membayar fidyah.
Larangan bagi laki-laki dan perempuan:
a.       Memakai wangi-wangian baik dipakainya pada badan atau pada pakaian.
b.      Menghilangkan rambut atau bulu badan yang lain termasuk memakai minyak rambut.
c.       Memotong kuku.
d.      Mengakadkan nikah baik menikahkan, menikah atau menjadi wali nikah.
e.       Bersetubuh bagi suami istri.
f.       Berburu dan membunuh binatang darat yang liar dan halal dimakan.

UMRAH
1.      Pengertian Umrah
Umrah secara bahasa berarti berkunjung. Secara istilah adalah berkunjung ke Ka’bah dengan melaksanakan ¯awaf dan sa’i dalam waktu yang tidak ditentukan. Umrah sering disebut dengan haji kecil, semua ketentuan umrah hampir sama dengan haji, tetapi pelaksanaan umrah lebih sederhana dibandingkan dengan haji.
2.      Syarat umrah
a.    Islam
Umrah tidak wajib atas orang kafir dan mereka tidak dituntut untuk mengerjakan haji selama masih kafir dan tidak sah mengerjakannya sebab mereka tidak mempunyai kelayakan untuk menunaikan melaksanakan ibadah.
b.    Baligh
Melaksanakan umrah bagi anak kecil tidak wajib karena tidak dituntut untuk mengerjakan hukum-hukum syariat.
c.    Berakal
Melaksanakan umrah bagi orang gila adalah tidak wajib karena dia tidak mempunyai kelayakan untuk mengerjakan ibadah.
d.   Merdeka
Melaksanakan umrah bagi hamba sahaya adalah tidak wajib, sebab umrah adalah ibadah yang lama waktunya ibadah ini memerlukan perjalanan jauh dan diisyaratkan kemampuan dalam bekal dan kendaraan yang mengakibatkan terabaikannya hak-hak majikan yang berkaitan dengan hamba sahaya.

3.      Rukun Umrah
a.    Ihram
Berniat untuk melaksanakan umrah.
b.     Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali dimulai dari sudut hajar aswad dan berakhir di sudut hajar aswad pula serta ka’bah berada di sebelah kiri orang bertawaf (berlawanan dari arah jarum jam).
c.    Sa’i
Sa’i adalah berlari-larian kecil dari Bukit ¢afa ke Bukit Marwah.
d.    Tahalul
Tahalul adalah mencukur sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
e.     Tertib
Tertib yaitu mendahulukan yang dahulu di antara rukun-rukun itu.

4.      Wajib Umrah
Adapun wajib Umrah adalah sebagai berikut.
a.     Ihram dari miqatnya
Miqat di dalam umrah ada dua macam yaitu: miqat zamani (sepanjang tahun) dan miqat makani ( sama dengan miqat haji)
b.    Menjauhi segala larangan umrah yang jumlah dan bentuk larangannya sama dengan larangan haji.

HIKMAH IBADAH HAJI DAN UMRAH
Bagi individu yang menunaikan ibadah haji:
1.       Menghapus semua dosa kecil dan menyucikan diri dari perbuatan maksiat.
2.       Diampuninya segala dosa karena Allah Swt. Maha Pengampun, Maha Pemurah dan Maha Penyayang kecuali yang berkaitan dengan hak-hak sesama manusia harus diselesaikan terlebih dahulu.
3.       Menyucikan jiwa seseorang dan berbaik sangka kepada Allah Swt.
4.       Meningkatkan keimanan seseorang dengan menepati janji kepada Allah Swt. dengan kerinduan akan baitullah.
5.      Mengingatkan akan jihad Rasulullah saw. yang telah menyinari dunia dengan amal saleh.
6.      Melatih sifat sabar dan disiplin serta mendorong untuk berkurban
7.      Mensyukuri nikmat yang telah diberikannya yaitu nikmat sehat dan nikmat harta yang telah diterimanya.
Bagi umat Islam pada umumnya:
1.    Menciptakan rasa persatuan dan kesatuan umat Islam di dunia.
2.    Mempererat tali persaudaraan bagi umat Islam di seluruh dunia.
3.    Media untuk berdakwah menyebarkan ajaran Islam ke seluruh dunia seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. ,selalu menemui jamaah haji dalam setiap tahunnya.
4.    Lebih mengutamakan kepentingan agama daripada kepentingan pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi PAI di SMA/MA

Zakat  Keikhlasan dalam Beribadah Pernikahan dalam Islam Sejarah Perkembangan Islam diNusantara Waris dan Wasiat dalam Islam M...